Sungguh sekantung emas jika engkau letakkan di tangan orang fakir secara
langsung akan memberikan mereka kecukupan, namun bila engkau
melemparkannya di atas kepala mereka dari lantai keenam malah justru
engkau akan membunuhnya.
Semalam saya melihat seorang anak perempuan mengambil beberapa potong kacang panjang, beberapa centong nasi, keduanya diletakkan pada sebuah nampan besar yang terbuat dari tembaga, kemudian diletakkan diatasnya potongan-potongan terong dan ditaburi diatasnya bijian aprikot dan mentimun... Setelah itu dia membawanya pergi. Aku pun bertanya padanya : "Untuk siapa ini semua hai nak?" "Untuk para penjaga, nenekku memerintahkan agar aku menyerahkan ini pada mereka." Jawabnya.
Saya pun berkata :"pulanglah nak! Tolong ambilkan saja baki, 4 piring kecil, sendok, pisau dan gelas air. Lalu letakkan setiap jenis makanan tadi di atas piring yang bersih!. maka anak itu pun meletakkan semua makanan tadi di atas baki dengan sendok, pisau dan gelas airnya."
"Sekarang bawalah makanan tersebut pada para penjaga!" Lanjutku.
Saya pun berkata :"pulanglah nak! Tolong ambilkan saja baki, 4 piring kecil, sendok, pisau dan gelas air. Lalu letakkan setiap jenis makanan tadi di atas piring yang bersih!. maka anak itu pun meletakkan semua makanan tadi di atas baki dengan sendok, pisau dan gelas airnya."
"Sekarang bawalah makanan tersebut pada para penjaga!" Lanjutku.
Anak itu melaksanakan apa yang saya perintahkan, akan tetapi dia marah-marah dan ngomel-ngomel dengan bahasa yang tidak bisa dipahami.
Saya pun bertanya padanya: "Mengapa kau lakukan itu? Apakah kau merasa dirugikan? Sungguh penyajian dengan cara yang santun dan sopan lebih baik daripada makanan itu sendiri. Karena makanan merupakan sedekah yang berbentuk harta, sedangkan anjuranku adalah sedekah dengan bentuk kasih sayang, yang kau lakukan hanya akan mengisi perut sedang yang saya anjurkan akan mengisi hati(dengan kasih sayang). Yang kau lakukan akan melecehkan dan mengesankan bahwa para penjaga adalah tukang minta-minta dengan sisa makanan, sedangkan anjuranku akan mengesankan pada para penjaga bahwa mereka teman dekatmu atau bahkan mengesankan mereka bahwa mereka adalah tamu yang mulia."
Demikianlah pembaca yang budiman perbedaan antara sedekah dengan materi ansich dan sedekah dengan sepenuh jiwa, Sedekah sepenuh jiwa inilah yang lebih besar nilainya di sisi Allah ta'ala dan lebih membesarkan hati si fakir. Karena uang 2000 rupiah yang kau berikan pada pengemis dengan penuh senyum dan wajah berseri lebih menyenangkan hati pengemis dibandingkan engkau memberikan uang 5000 rupiah tetapi dengan penuh kesombongan dan kecongkakan. Kalimat manis yang diucapkan pada seorang pembantu lebih menenangkan hati daripada diberikan hadiah padanya dengan penuh tatapan sinis dan merendahkan.
Wahai segenap Muhsinuun(Orang-orang baik), berilah dari hati kalian sebagaimana kalian telah memberi dengan harta kalian, biarlah orang fakir merasa bahwa kalian adalah saudaranya dan kalian tidak berbeda dengannya, turunlah langsung ke tempat mereka sehingga memberi sedekah langsung dari tangan ke tangan, bukan dengan cara melemparnya kepada mereka. Sungguh sekantung emas jika engkau letakkan di tangan orang fakir secara langsung akan memberikan mereka kecukupan, namun bila engkau melemparkannya di atas kepala mereka dari lantai keenam malah justru engkau akan membunuhnya. Wallahu a'lam!
Syaikh Ali Al Thanthawi rahimahullah
0 Response to "Sedekah Sepenuh Hati"
Post a Comment