Ini bukanlah legenda tentang kehebatan seseorang, bukan pula legenda tentang sebuah negeri. Tapi ini merupakan legenda tentang sebuah sikap, yang ternyata umurnya jauh lebih tua dibandingkan diri kita. Sikap ini masih saja diperbuat oleh orang-orang yang katanya moderen ini, yaitu; Sok tahu, menyebarkan kebohongan/hoax, atau dalam bahasa gaul sering diistilahkan dengan sotoy. Ya... Al-khunfasyar memang sikap yang tidak terpuji, sejatinya itu merupakan sebuah julukan buruk bagi orang yang sok tadi, tapi hampir di setiap generasi masih ada saja orang-orang yang seperti ini dan sangat mudah kita temui. berikut fakta sejarah tentang sikap sotoy yang dituliskan para Ulama:
Imam Bakar Abu Zaid dalam kitabnya (At Ta'alum): salah satu judulnya berbunyi "Al-Khunfasyar yang sok terpelajar..." Umat manusia masih saja diuji dari sisi yang sangat memilukan dan memalukan yang dilakukan oleh para Khunfasyar ini. Saya banyak membaca dari Sejarawan atau para Penulis berita dan cerita tentang orang-orang yang semisal dengan para Khunfasyar dalam bersikap. Diantara contoh yang paling melegenda adalah kisah tentang "Mufti Al-Khunfsyar"...
"Saya pernah membaca dalam buku-buku ceramah, bahwa ada seorang lelaki yang mampu berfatwa dalam setiap persoalan tanpa mau untuk berhenti. Teman-teman sejawatnya pun mulai memperhatikan kejanggalan tersebut, sehingga mereka berkumpul untuk membuat sebuah hal untuk mengujinya.Akhirnya mereka menuliskan sebuah kata yang sebenarnya belum pernah ada sebelumnya, yaitu kata "Al-Khunfasyar" lalu mereka tanyakan hal itu kepadanya. Diluar dugaan ternyata lelaki tadi mampu menjawabnya dengan cepat dan berkata: "Itu adalah nama sebuah pohon yang mempunyai aroma yang harum, pohon itu tumbuh di tepian kota Yaman. Apabila seekor onta memakan daunnya niscaya akan melekat aroma wanginya di air susu onta tersebut. Sungguh seorang penyair Yaman menyatakan dalam syairnya:
لقد عقدت محبتكم فؤادي
كما عقدت الحليب الخنفشار
Kecintaanku pada kalian telah melekat di hatiku
sebagaimana aroma Al-Khunfasyar yang melekat di air susu"
Kecintaanku pada kalian telah melekat di hatiku
sebagaimana aroma Al-Khunfasyar yang melekat di air susu"
Imam Dawud Al Anthaqiy dalam kitab (Tadzkirah)nya mengatakan: "Ada yang seseorang berkata ini ucapan Fulan dan Fulan, tetapi sebagian mengatakan ini perkataan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa salam, maka segeralah berhenti untuk berkata dan membantahnya! Mereka bisa saja berdusta atas nama si fulan dan fulan, tapi jangan sekali-kali berdusta dengan membawa nama Nabi shalallahu 'alaihi wa salam!".
Sungguh kasihan, bagi sebagian orang berdusta dan asal bicara menjadi salah satu metode pembelajarannya. Kita memohon kepada Allah penjagaan dan keselamatan!.
Semoga kaum muslimin terjaga dari sifat ini! Aamiin
ReplyDelete